Dalam kisah penciptaan alkitabiah, disebutkan empat sungai yang mengalir dari Taman Eden, dan ayat ini mengidentifikasi sungai ketiga dan keempat: Tigris dan Efrat. Sungai-sungai ini memiliki signifikansi tidak hanya dalam narasi alkitabiah tetapi juga dalam konteks historis dan geografis di Timur Dekat kuno. Tigris mengalir di sisi timur Ashur, sebuah kota kuno yang merupakan bagian dari Asyur, sementara Efrat adalah salah satu sungai terpanjang dan paling signifikan secara historis di Asia Barat.
Penyebutan sungai-sungai ini menghubungkan cerita alkitabiah dengan geografi dunia nyata, memberikan koneksi yang nyata dengan dunia kuno. Koneksi ini membantu pembaca memahami bahwa Alkitab bukan hanya kumpulan ajaran spiritual, tetapi juga catatan peristiwa dan tempat sejarah. Sungai Tigris dan Efrat telah menjadi pusat perkembangan peradaban, termasuk Sumeria, Akkadia, Babilonia, dan Asyur. Dengan menempatkan Taman Eden di dekat sungai-sungai ini, narasi alkitabiah menempatkan asal-usul umat manusia di wilayah yang dikenal dengan sejarah dan signifikansi budayanya yang kaya.
Ayat ini mengundang refleksi tentang keterkaitan antara ajaran spiritual dan realitas sejarah, mendorong para percaya untuk menghargai kedalaman dan luasnya narasi alkitabiah.