Kehidupan Peleg dan keturunannya adalah bagian dari catatan genealogis yang menghubungkan generasi dari Nuh hingga Abraham. Genealogi ini penting karena menunjukkan kontinuitas janji Allah kepada umat manusia melalui garis keturunan Sem, putra Nuh. Peleg, yang namanya berarti 'pemisahan', dicatat dalam Alkitab pada masa ketika bumi dibagi, mungkin merujuk pada pembagian bahasa di Menara Babel. Kehidupannya, yang berlangsung selama 209 tahun setelah kelahiran putranya Reu, mencerminkan umur panjang yang umum dalam narasi Alkitab awal, menyoroti waktu ketika kehidupan manusia ditandai oleh umur panjang dan pertumbuhan.
Penyebutan anak-anak dan putri-putri Peleg menandakan perluasan keluarga dan penyebaran umat manusia di seluruh bumi. Pertumbuhan ini adalah bagian dari rencana ilahi, menunjukkan bagaimana setiap generasi berperan dalam kisah yang berkembang dari umat Allah. Genealogi dalam Kejadian tidak hanya berfungsi sebagai catatan sejarah tetapi juga sebagai bukti kesetiaan Allah dalam memelihara dan membimbing umat-Nya sepanjang zaman. Ini mengingatkan kita akan saling keterhubungan umat manusia dan pentingnya keluarga serta warisan dalam narasi besar Allah.