Di tengah pesta yang megah, raja Babilonia, Belshazzar, memerintahkan agar cawan-cawan emas yang diambil dari bait Allah di Yerusalem digunakan untuk minum. Tindakan ini bukan hanya sekadar menunjukkan kekayaan, tetapi juga merupakan penghinaan yang mendalam terhadap barang-barang suci dari iman Yahudi. Dengan menggunakan cawan-cawan ini secara sembarangan, raja menunjukkan arogansi dan kurangnya rasa hormat terhadap Tuhan Israel. Peristiwa ini sangat penting karena menjadi latar belakang bagi penghakiman ilahi yang mengikuti, menggambarkan konsekuensi dari kesombongan dan penodaan.
Kisah ini menjadi pengingat yang kuat akan pentingnya menghormati apa yang suci. Ini mengajak kita untuk mempertimbangkan bagaimana kita menghormati aspek-aspek suci dalam hidup dan iman kita sendiri. Kisah Belshazzar memperingatkan kita akan bahaya dari kesombongan dan kegagalan untuk mengenali kesucian dari anugerah ilahi. Ini mendorong kita untuk merenungkan tindakan dan sikap kita, memastikan bahwa kita mendekati hal-hal suci dengan kerendahan hati dan rasa hormat.