Di istana Babel, Daniel dikenal bukan hanya dengan nama Ibrani-nya, tetapi juga dengan nama Belteshazzar, yang diberikan oleh orang Babilonia. Reputasinya sebagai orang yang bijaksana dan memiliki pemahaman yang mendalam tidak tertandingi, dan ia memiliki kemampuan unik untuk menafsirkan mimpi, menjelaskan teka-teki, dan memecahkan masalah yang kompleks. Karunia-karunia ini bukanlah hasil usaha sendiri, tetapi diberikan oleh Tuhan. Bagian ini menekankan nilai hikmat dan wawasan ilahi, yang dapat menerangi bahkan situasi yang paling membingungkan.
Kisah Daniel menjadi pengingat yang kuat bahwa Tuhan mempersenjatai mereka yang dengan sungguh-sungguh mencari-Nya dengan keterampilan dan pemahaman yang diperlukan untuk menghadapi tantangan hidup. Ini menekankan pentingnya mengandalkan hikmat Tuhan daripada hanya bergantung pada pemahaman manusia. Ketika dihadapkan pada keputusan atau situasi yang sulit, kita dapat mengambil inspirasi dari contoh Daniel, mempercayai bahwa Tuhan akan memberikan kejelasan dan solusi yang kita butuhkan. Hidupnya mendorong kita untuk membina hubungan dengan Tuhan, mencari bimbingan dan hikmat-Nya dalam semua aspek kehidupan kita.