Pernyataan Boaz untuk menikahi Rut adalah momen penting dalam kisah ini, mencerminkan praktik budaya dan hukum di Israel kuno. Pada masa itu, adalah hal yang biasa bagi kerabat dekat untuk menikahi seorang janda demi melestarikan garis keluarga dan harta suami yang telah meninggal. Praktik ini, yang dikenal sebagai pernikahan levirat, memastikan bahwa nama keluarga dan warisan tidak hilang. Boaz, seorang pria yang memiliki integritas dan kasih sayang, maju untuk memenuhi peran ini bagi Rut, yang merupakan seorang asing dan janda, menunjukkan kebaikan dan penghormatan yang besar terhadapnya dan suaminya yang telah meninggal, Mahlon.
Dengan mengambil Rut sebagai istrinya, Boaz tidak hanya menghormati ingatan Mahlon tetapi juga memberikan Rut keamanan dan tempat dalam komunitas. Tindakan penebusan ini adalah bukti karakter Boaz dan nilai-nilai kesetiaan serta tanggung jawab. Ini menekankan pentingnya dukungan komunitas dan kesediaan untuk menjalankan tugas keluarga. Saksi-saksi yang disebutkan dalam ayat ini berfungsi untuk melegitimasi transaksi dan memastikan bahwa komunitas mengakui dan mendukung persatuan ini. Tindakan Boaz pada akhirnya mengarah pada kelanjutan garis keluarga yang akan menjadi penting dalam silsilah Raja Daud dan, menurut tradisi Kristen, Yesus Kristus.