Peribahasa ini berfungsi sebagai pengingat yang hati-hati tentang bahaya dari kebiasaan berlebihan dalam mengonsumsi alkohol dan makanan. Ia menunjukkan bahwa mereka yang terbiasa mengonsumsi secara berlebihan dapat menemukan diri mereka dalam kebangkrutan finansial dan keadaan lesu. Gambaran tentang berpakaian compang-camping melambangkan degradasi dan kemiskinan yang dapat muncul dari perilaku semacam itu. Kebijaksanaan ini mendorong moderasi dan disiplin diri, menekankan bahwa gaya hidup yang seimbang sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan stabilitas finansial.
Pesan yang lebih luas adalah tentang pentingnya pengendalian diri dan konsekuensi yang mungkin timbul dari mengabaikannya. Dengan mempraktikkan moderasi, individu dapat menghindari jebakan kecanduan dan mempertahankan kehidupan yang produktif dan makmur. Peribahasa ini menekankan nilai hidup dengan bijak, membuat pilihan yang mengarah pada kesejahteraan jangka panjang daripada kepuasan sesaat. Ini adalah nasihat yang tak lekang oleh waktu yang tetap relevan di berbagai budaya dan era, mendesak kita untuk lebih sadar akan kebiasaan kita dan dampaknya terhadap kehidupan kita.