Peribahasa ini memberikan kebijaksanaan praktis tentang tanggung jawab keuangan dan risiko yang mungkin muncul saat menjamin utang orang lain. Di zaman dahulu, menawarkan pakaian sebagai jaminan adalah praktik umum untuk mengamankan pinjaman atau perjanjian. Nasihat di sini adalah untuk berhati-hati ketika setuju menjadi penjamin, terutama untuk seseorang yang tidak dikenal atau tidak dipercaya. Dengan menyarankan agar seseorang mengambil pakaian sebagai jaminan, peribahasa ini menekankan perlunya keamanan yang nyata untuk melindungi diri dari kemungkinan kerugian.
Pelajaran yang lebih luas adalah tentang pentingnya kehati-hatian dan kebijaksanaan dalam urusan keuangan. Ini memperingatkan kita tentang bahaya terlibat dalam komitmen dengan sembarangan, terutama ketika berurusan dengan orang asing atau mereka yang berada di luar komunitas kita. Ajaran ini mendorong individu untuk mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin terjadi dan memastikan bahwa kepentingan mereka terlindungi. Dalam konteks modern, ini menjadi pengingat untuk bersikap bijak dan berpikir matang dalam urusan keuangan, menekankan pentingnya tanggung jawab dan pandangan ke depan.