Ayat ini menggambarkan bagian dari persembahan yang dibawa oleh para pemimpin Israel selama pengudusan altar. Setiap pemimpin menyampaikan piring emas yang diisi dengan dupa, seberat sepuluh shekel. Tindakan memberikan persembahan ini sangat berarti dalam tradisi Israel, melambangkan pengabdian dan rasa hormat kepada Tuhan. Penggunaan emas dan dupa menyoroti nilai dan kesucian persembahan, yang merepresentasikan pengakuan para pemimpin akan kekudusan Tuhan dan komitmen mereka untuk menyembah-Nya dengan tulus.
Dalam Israel kuno, dupa sering digunakan dalam upacara keagamaan sebagai simbol doa yang naik kepada Tuhan. Aroma harum tersebut merupakan representasi dari ibadah dan pengabdian kolektif komunitas. Berat piring yang disebutkan, yaitu sepuluh shekel, menunjukkan sifat persembahan yang hati-hati dan disengaja, menyiratkan bahwa ibadah harus dilakukan dengan niat dan ketulusan. Bagian ini mendorong para percaya untuk mempertimbangkan kualitas dan niat di balik persembahan mereka kepada Tuhan, menekankan pentingnya memberi dengan hati yang murni dan semangat syukur.