Nazar Nazir adalah komitmen khusus yang dibuat oleh individu yang ingin mendedikasikan diri kepada Tuhan untuk jangka waktu tertentu. Nazar ini melibatkan pantang dari hal-hal tertentu, seperti anggur dan memotong rambut, sebagai tanda dedikasi mereka. Ketika masa nazar berakhir, Nazir akan mencukur rambutnya, melambangkan kesimpulan dari nazar mereka. Imam kemudian akan melakukan ritual yang melibatkan persembahan tertentu.
Bahu domba yang direbus dan roti tidak beragi adalah bagian dari persembahan kurban. Persembahan ini memiliki makna penting karena mewakili pemurnian dan dedikasi Nazir kepada Tuhan setelah memenuhi nazar mereka. Roti tidak beragi, yang dibuat tanpa ragi, melambangkan kemurnian dan ketulusan, karena ragi sering kali mewakili dosa atau kebobrokan dalam simbolisme alkitabiah.
Ayat ini menekankan pentingnya memenuhi nazar dan kesucian komitmen yang dibuat kepada Tuhan. Ini menjadi pengingat akan disiplin spiritual dan dedikasi yang diperlukan dalam hubungan seseorang dengan Tuhan, mendorong para percaya untuk menghormati komitmen mereka dengan ketulusan dan pengabdian.