Nazar Nazir adalah tindakan pengabdian sukarela kepada Tuhan, dilakukan oleh individu yang mencari hubungan spiritual yang lebih dalam. Nazar ini melibatkan komitmen tertentu, seperti menjauhi anggur, menghindari kontak dengan mayat, dan tidak memotong rambut. Setelah menyelesaikan nazar, Nazir akan mencukur rambutnya di pintu masuk Kemah Pertemuan, tempat suci di mana kehadiran Tuhan diyakini tinggal.
Rambut yang tumbuh selama periode pengabdian menjadi simbol komitmen Nazir dan dibakar dalam api sebagai bagian dari persembahan persekutuan. Tindakan ini bukan hanya ritual penyucian, tetapi juga isyarat simbolis untuk mempersembahkan kembali pengabdian kepada Tuhan. Ini menandai akhir dari periode fokus spiritual yang intens dan reintegrasi Nazir ke dalam kehidupan normal, sekaligus menandakan hubungan yang diperbarui dengan Tuhan.
Praktik ini menekankan pentingnya memenuhi nazar dan kesucian komitmen pribadi kepada Tuhan. Ini mengingatkan para percaya akan nilai meluangkan waktu untuk pertumbuhan spiritual dan signifikansi menyelesaikan janji dengan ketulusan dan pengabdian.