Dalam pelayanan-Nya, Yesus sering menggunakan perumpamaan untuk mengajarkan kebenaran spiritual yang mendalam dengan cara yang mudah dipahami dan menarik. Perumpamaan adalah cerita pendek yang bersifat alegoris yang menggambarkan pelajaran moral atau spiritual. Dengan menggunakan situasi dan karakter sehari-hari, Yesus terhubung dengan audiens-Nya secara pribadi, menjadikan ajaran-Nya lebih relevan dan mudah diingat.
Penggunaan perumpamaan memiliki berbagai tujuan. Mereka adalah alat untuk mengungkapkan kebenaran tentang kerajaan Allah kepada mereka yang terbuka dan siap menerima, sekaligus menyembunyikan kebenaran ini dari mereka yang belum siap untuk memahaminya. Metode pengajaran ini mengajak pendengar untuk berpikir secara mendalam dan merenungkan kehidupan serta perjalanan spiritual mereka sendiri. Perumpamaan sering kali menantang norma-norma masyarakat dan mendorong individu untuk mempertimbangkan perspektif baru tentang iman, cinta, dan kebenaran.
Melalui perumpamaan, Yesus menyampaikan nilai-nilai kerajaan Allah, seperti belas kasihan, pengampunan, dan keadilan, dengan cara yang melampaui batas budaya dan waktu. Perumpamaan tetap menjadi alat pengajaran yang kuat yang terus menginspirasi dan membimbing para percaya dalam iman mereka hingga hari ini.