Yaakub berada di ambang pertemuan yang signifikan dan berpotensi berbahaya dengan saudaranya, Esau. Bertahun-tahun yang lalu, Yaakub telah menipu Esau, yang menyebabkan perpecahan yang dalam di antara mereka. Sekarang, saat Yaakub bersiap untuk bertemu Esau lagi, ia dipenuhi dengan kecemasan tentang bagaimana reaksi Esau. Dalam langkah strategis, Yaakub membagi keluarganya, pelayannya, dan ternaknya menjadi dua kelompok terpisah. Alasannya adalah jika Esau menyerang satu kelompok, kelompok yang lain mungkin memiliki kesempatan untuk melarikan diri, sehingga setidaknya sebagian dari keluarganya dan harta bendanya dapat selamat.
Keputusan ini mencerminkan kepedulian mendalam Yaakub terhadap keselamatan orang-orang yang dicintainya dan kesediaannya untuk mengambil risiko yang diperhitungkan untuk melindungi mereka. Ini juga menekankan pertumbuhannya dari seorang pemuda yang mengandalkan kecerdikan dan penipuan menjadi individu yang lebih dewasa yang mengambil tanggung jawab atas orang-orang di sekitarnya. Tindakan Yaakub mengungkapkan perpaduan antara ketakutan, kebijaksanaan, dan cinta, saat ia berusaha untuk menghadapi situasi yang berpotensi bermusuhan dengan hati-hati dan pandangan jauh ke depan. Momen dalam hidup Yaakub ini adalah kesaksian tentang kompleksitas hubungan keluarga dan sejauh mana seseorang mungkin pergi untuk melindungi keluarganya.