Di Yerusalem, orang-orang Israel berkumpul untuk merayakan Paskah, sebuah peristiwa penting dalam kalender keagamaan mereka. Perayaan ini berlangsung selama tujuh hari dan ditandai dengan sukacita yang besar serta ibadah bersama. Para Lewi dan imam memainkan peran sentral dalam perayaan ini, memimpin orang-orang dalam pujian setiap hari dengan alat musik yang khusus dipersembahkan kepada Tuhan. Kegiatan ini bukan hanya sekadar kewajiban agama, tetapi juga waktu untuk bersukacita dan bersyukur atas berkat-berkat Tuhan.
Paskah, yang erat kaitannya dengan Festival Roti Tidak Beragi, memperingati pembebasan orang Israel dari Mesir dan menjadi pengingat akan penyelamatan dan kesetiaan Tuhan. Penggunaan musik dan alat musik dalam ibadah menunjukkan pentingnya mengekspresikan rasa syukur dan penghormatan melalui berbagai bentuk pujian. Bagian ini menggambarkan kekuatan berkumpul sebagai komunitas untuk merayakan dan memuliakan Tuhan, memperkuat gagasan bahwa ibadah adalah pengalaman pribadi dan kolektif yang membawa sukacita dan pembaruan.