Zefanya memulai dengan menetapkan kredensialnya sebagai nabi, menekankan asal-usul ilahi dari pesannya. Dengan menelusuri silsilahnya hingga Hizkia, seorang raja Yehuda yang terkenal, Zefanya menegaskan hubungan dengan garis keturunan kerajaan, yang dapat meningkatkan kredibilitas dan otoritas kata-kata kenabiannya. Latar belakang sejarah pada masa pemerintahan Raja Yosia sangat penting, karena Yosia dikenal karena upayanya untuk mereformasi dan memulihkan penyembahan yang benar di Yehuda. Periode ini ditandai dengan kembalinya penyembahan kepada Yahweh dan penghapusan praktik-praktik penyembahan berhala, mencerminkan waktu pembaruan dan transformasi spiritual.
Pengenalan ini berfungsi untuk mempersiapkan audiens untuk pesan-pesan berat yang akan disampaikan Zefanya. Ini mengingatkan pembaca bahwa Tuhan berkomunikasi melalui individu yang dipilih, memastikan bahwa bimbingan dan peringatan-Nya sampai kepada umat-Nya. Garis keturunan dan konteks sejarah juga menyoroti kesinambungan hubungan Tuhan dengan Israel, menunjukkan kepedulian dan keterlibatan-Nya yang berkelanjutan dalam perjalanan spiritual mereka. Ayat pembuka ini mengundang refleksi tentang pentingnya mendengarkan pesan ilahi dan peran nabi dalam membimbing komunitas menuju kesetiaan dan kebenaran.