Kebijaksanaan di sini menasihati agar tidak memulai konflik dengan orang-orang yang benar, menekankan bahwa usaha semacam itu kemungkinan besar akan gagal. Kebenaran, dalam konteks ini, mengacu pada hidup sesuai dengan prinsip moral dan etika, sering kali sejalan dengan kehendak ilahi. Suatu bangsa atau kelompok yang mewujudkan prinsip-prinsip ini dianggap memiliki bentuk perlindungan yang melampaui kekuatan fisik. Perlindungan ini dapat muncul sebagai anugerah ilahi, otoritas moral, atau persatuan dan ketahanan rakyatnya.
Pesan ini mendorong individu dan komunitas untuk mengejar perdamaian dan keadilan, menunjukkan bahwa agresi terhadap orang-orang yang benar tidak hanya salah secara moral tetapi juga tidak bijaksana secara strategis. Ini menyoroti gagasan bahwa kekuatan sejati terletak pada kebenaran dan bahwa mereka yang hidup menurut prinsip-prinsip ini didukung oleh kekuatan yang lebih tinggi. Perspektif ini mengundang refleksi tentang bagaimana kita mendekati konflik dalam kehidupan kita sendiri, mendesak kita untuk mempertimbangkan implikasi moral dari tindakan kita dan untuk mencari harmoni serta pengertian.