Musa, yang ditugaskan untuk memimpin bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian, memilih sekelompok pria untuk menjelajahi wilayah baru ini. Di antara mereka terdapat Hoshea, putra Nun. Musa memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Yosua, yang berarti 'Tuhan adalah keselamatan.' Perubahan nama ini sangat signifikan karena menandai momen penting dalam hidup Yosua, memisahkannya untuk tujuan khusus. Yosua akhirnya akan menggantikan Musa dan memimpin bangsa Israel memasuki Tanah Perjanjian, memenuhi janji Tuhan kepada umat-Nya.
Tindakan mengganti nama di zaman Alkitab sering kali menandakan perubahan dalam takdir atau tujuan. Dengan memberikan nama Yosua kepada Hoshea, Musa tidak hanya mengakui potensinya tetapi juga menyelaraskannya dengan rencana Tuhan bagi bangsa Israel. Perubahan nama ini dapat dilihat sebagai simbol transformasi dan persiapan ilahi. Ini menjadi pengingat bahwa Tuhan sering mempersiapkan kita untuk peran yang mungkin belum kita lihat, membekali kita dengan apa yang kita perlukan untuk memenuhi tujuan-Nya. Bacaan ini mendorong para percaya untuk mempercayai waktu Tuhan dan persiapan-Nya dalam hidup mereka, bahkan ketika jalan di depan tidak jelas.