Elia, seorang nabi terkemuka dalam Perjanjian Lama, menjadi contoh yang kuat tentang efektivitas doa. Meskipun ia melakukan tindakan luar biasa, ia adalah manusia biasa yang memiliki sifat yang sama dengan kita. Ini menekankan bahwa kemampuan untuk berdoa dengan efektif tidak hanya dimiliki oleh orang-orang luar biasa, tetapi dapat diakses oleh semua orang. Doa Elia yang tulus yang menyebabkan kekeringan selama tiga setengah tahun menggambarkan dampak mendalam yang dapat dimiliki oleh doa yang tulus dan penuh iman. Ini menekankan prinsip bahwa doa adalah alat yang kuat dalam kehidupan seorang percaya, mampu mempengaruhi keadaan dengan cara yang luar biasa.
Kisah ini mendorong kita untuk berdoa dengan iman dan ketekunan, mempercayai bahwa Tuhan mendengar dan menjawab doa kita. Ini meyakinkan kita bahwa doa kita, ketika selaras dengan kehendak Tuhan, dapat membawa perubahan yang signifikan. Kisah Elia adalah bukti bahwa Tuhan dapat bekerja melalui orang biasa untuk mencapai tujuan-Nya. Ini mengundang kita untuk terlibat dalam doa dengan keyakinan bahwa doa kita berarti dan kuat, mampu mewujudkan kehendak Tuhan di bumi.