Dalam konteks gereja Kristen awal, Stefanus, seorang pengikut Yesus, menceritakan sejarah Israel kepada Sanhedrin. Ia berbicara tentang Salomo, putra Raja Daud, yang ditugaskan untuk membangun bait bagi Tuhan. Bait ini, yang sering disebut sebagai Bait Salomo, merupakan simbol penting dari kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya. Ini adalah tempat di mana orang Israel dapat datang untuk beribadah dan mempersembahkan korban, menandakan tempat sentral kehidupan spiritual dan komunitas.
Pembangunan bait oleh Salomo memenuhi janji yang dibuat kepada Daud, ayah Salomo, bahwa putranya akan membangun rumah bagi nama Tuhan. Tindakan membangun bait ini bukan hanya tentang mendirikan struktur fisik, tetapi sangat simbolis dari perjanjian Tuhan dengan Israel. Ini mewakili manifestasi nyata dari janji dan kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya. Bagi orang Kristen, ayat ini juga mengingatkan bahwa meskipun bangunan fisik bisa penting, ibadah yang sejati dan kehadiran Tuhan tidak terbatas pada satu tempat. Ini mendorong para percaya untuk mencari hubungan pribadi dengan Tuhan, memahami bahwa Dia tinggal di dalam dan di antara umat-Nya, melampaui dinding struktur mana pun.