Setelah kesembuhan yang ajaib, Petrus berbicara kepada kerumunan yang terheran-heran, mendesak mereka untuk memahami bahwa mukjizat tersebut tidak dilakukan oleh kekuatan atau kesalehan dirinya atau Yohanes. Ia mengalihkan perhatian mereka kepada sumber kekuatan yang sebenarnya: Tuhan. Momen ini menjadi pengingat yang kuat tentang kerendahan hati dan pengakuan akan kedaulatan Tuhan dalam semua peristiwa mukjizat. Kata-kata Petrus mendorong para pengikut untuk menyadari bahwa meskipun manusia bisa menjadi wadah untuk tindakan ilahi, pada akhirnya, kuasa Tuhan lah yang membawa transformasi dan kesembuhan.
Pertanyaan Petrus kepada orang Israel menantang mereka untuk melampaui kekaguman yang dangkal dan mencari pemahaman yang lebih dalam tentang karya Tuhan di dunia. Dengan demikian, ia mengundang mereka untuk membuka hati mereka terhadap realitas kehadiran dan aktivitas Tuhan dalam hidup mereka. Bagian ini mendorong orang Kristen untuk hidup dengan kerendahan hati, selalu mengarahkan kembali kepada Tuhan sebagai sumber segala kebaikan dan mukjizat, serta mempercayai kuasa-Nya untuk bekerja melalui mereka dengan cara yang melampaui kemampuan manusia.