Di tengah pertempuran yang kacau, keputusan Yoab untuk meniup sangkakala menjadi titik balik yang krusial. Sangkakala bukan hanya alat musik, tetapi juga alat komunikasi dan perintah dalam peperangan kuno. Dengan menghentikan pengejaran, Yoab menunjukkan otoritasnya untuk mengendalikan situasi, mencegah kehilangan nyawa yang tidak perlu dan konflik lebih lanjut. Tindakan pengendalian diri ini sangat signifikan, karena menunjukkan tingkat belas kasih dan pemikiran strategis. Yoab menyadari bahwa melanjutkan pengejaran dapat menyebabkan lebih banyak kehancuran dan mungkin lebih mengganggu stabilitas daerah tersebut.
Kepatuhan pasukan terhadap perintah Yoab mencerminkan disiplin dan rasa hormat di dalam barisan, menekankan pentingnya kepemimpinan di saat krisis. Momen ini juga menyoroti kekuatan dari satu keputusan yang tepat waktu untuk mengubah jalannya peristiwa, membawa jeda dari kekerasan dan memberikan kesempatan untuk merenung dan berkumpul kembali. Ini menjadi pengingat akan potensi perdamaian bahkan di tengah kekacauan, menyoroti peran kepemimpinan yang bijaksana dan tegas dalam mencapainya.