Dalam momen yang penuh gejolak secara pribadi dan politik, Raja Daud berbicara kepada Ittai, seorang Gittite yang baru saja bergabung dengan Daud. Saat Daud melarikan diri dari Yerusalem karena pemberontakan Absalom, ia menawarkan Ittai kesempatan untuk kembali dan tinggal bersama Absalom, dengan menyarankan bahwa Ittai, sebagai seorang asing dan pengungsi, tidak perlu merasa terpaksa untuk berbagi nasib tidak pasti Daud. Tindakan ini menyoroti keadilan dan perhatian Daud, karena ia tidak ingin membebani Ittai dengan kesulitan pengasingan yang ia alami. Ini juga mencerminkan pemahaman Daud tentang kompleksitas kesetiaan, terutama dari seseorang yang tidak memiliki ikatan lama dengannya. Dengan memberikan pilihan kepada Ittai, Daud menunjukkan penghormatan terhadap otonomi Ittai dan mengakui tantangan yang dihadapi oleh mereka yang mengikuti jejaknya.
Narasi ini juga menyoroti tema pengasingan dan rasa memiliki, karena status Ittai sebagai orang asing diakui. Tawaran Daud menunjukkan kesadarannya akan tantangan yang dihadapi oleh mereka yang bukan penduduk asli tanah tersebut, dan kesediaannya untuk membebaskan Ittai dari kewajiban apa pun menunjukkan rasa keadilan dan kasih sayang yang mendalam.