Tetapi Absalom berkata kepada Tamar: "Apakah tidak ada orang lain di rumahmu?" Ia menjawab: "Tidak ada, tuanku. Hanya aku dan dia saja di sini." Lalu Absalom berkata: "Bawa dia ke dalam rumahku, dan biarkan dia makan bersamaku." Maka Tamar mengambil adiknya itu dan membawanya ke dalam rumah Absalom.

2 Samuel 13:20

Faithy Menjelaskan

Dalam narasi ini, Absalom berbicara kepada saudarinya, Tamar, setelah ia mengalami perlakuan buruk dari saudara mereka, Amnon. Nasihat Absalom agar Tamar tetap diam dan tidak membiarkan peristiwa itu membebani hatinya mencerminkan kecenderungan budaya untuk menekan dan menginternalisasi trauma daripada menghadapinya secara terbuka. Meskipun kata-kata Absalom mungkin dimaksudkan untuk menghibur, mereka tidak mengatasi ketidakadilan yang dialami Tamar. Kisah ini menyoroti isolasi dan kesedihan yang dirasakan Tamar, tinggal di rumah saudaranya tanpa dukungan atau keadilan yang layak ia terima. Kisah ini menjadi pengingat yang menyentuh tentang perlunya empati dan keadilan di tengah kesalahan. Ini menyerukan agar komunitas menjadi tempat penyembuhan dan dukungan, di mana individu dapat menemukan penghiburan dan keadilan, bukan diam dan isolasi. Kisah ini menantang pembaca untuk mempertimbangkan bagaimana mereka dapat menjadi agen kasih sayang dan keadilan di komunitas mereka sendiri, memastikan bahwa mereka yang menderita didengar dan didukung.