Raja Yosia adalah seorang reformator yang berusaha membawa rakyatnya kembali kepada penyembahan kepada Tuhan yang sejati. Di tahun kedelapan belas pemerintahannya, ia memulai misi untuk memperbaiki bait suci yang telah diabaikan dan membutuhkan pemulihan. Ini bukan hanya sekadar renovasi fisik, tetapi juga tindakan simbolis dari pembaruan spiritual. Keputusan Yosia untuk membersihkan tanah dan bait suci merupakan bagian dari kampanye yang lebih besar untuk menghilangkan penyembahan berhala dan kembali kepada perjanjian dengan Tuhan.
Ia mengangkat Shafan, Maaseiah, dan Yoah, pejabat-pejabat terpercaya, untuk mengawasi tugas penting ini, menunjukkan keseriusan yang ia miliki dalam usaha ini. Bait suci, sebagai pusat penyembahan, perlu menjadi tempat yang suci dan penuh penghormatan. Reformasi Yosia bersifat komprehensif, bertujuan untuk memulihkan baik struktur fisik maupun hati spiritual bangsa. Kepemimpinannya mencerminkan komitmen terhadap kebenaran dan keinginan untuk memimpin rakyatnya kembali kepada hubungan yang setia dengan Tuhan.