Dalam ayat ini, Tuhan berbicara kepada Eli, imam besar, melalui seorang nabi. Anak-anak Eli, Hophni dan Pinehas, adalah imam yang korup dan menyalahgunakan posisi mereka dengan mengambil bagian terbaik dari korban yang seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan. Tindakan ini tidak hanya menunjukkan ketidakpatuhan kepada Tuhan, tetapi juga melanggar tugas suci yang telah dipercayakan kepada mereka. Tuhan mempertanyakan kegagalan Eli untuk mendisiplinkan anak-anaknya dan preferensinya yang tampak terhadap kesejahteraan mereka dibandingkan dengan menghormati perintah Tuhan.
Pesan ini menekankan pentingnya mengutamakan Tuhan di atas segalanya, termasuk keluarga. Ini menjadi peringatan tentang bahaya mengabaikan tanggung jawab spiritual demi kepentingan pribadi atau keluarga. Bagi umat beriman saat ini, ini adalah panggilan untuk memeriksa hidup mereka dan memastikan bahwa tindakan serta prioritas mereka sejalan dengan iman dan komitmen mereka kepada Tuhan. Selain itu, ini juga menyoroti tanggung jawab pemimpin rohani untuk membimbing komunitas mereka dengan integritas dan pengabdian kepada kehendak Tuhan.