Ketika Samuel tiba di Betlehem, ia datang dengan niat damai, membawa pesan ibadah dan pengorbanan kepada Tuhan. Kedatangannya bukan untuk konflik, melainkan memiliki makna spiritual yang dalam. Dengan meminta orang-orang untuk menguduskan diri, Samuel menekankan perlunya persiapan spiritual dan kemurnian saat mendekati Tuhan. Pengudusan melibatkan pemisahan diri untuk tujuan suci, mencerminkan hati yang siap menerima dan merespons kehadiran Tuhan.
Undangan Samuel kepada Isai dan anak-anaknya untuk bergabung dalam pengorbanan adalah momen penting, karena ini mempersiapkan jalan bagi pengurapan Daud, yang akan menjadi raja masa depan Israel. Peristiwa ini menyoroti pilihan ilahi Tuhan dan pengungkapan rencana-Nya yang lebih besar. Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan sering bekerja melalui keadaan dan orang-orang biasa untuk mencapai tujuan yang luar biasa. Bacaan ini mendorong para percaya untuk siap dan terbuka terhadap panggilan Tuhan, memahami bahwa Dia mungkin memiliki peran khusus untuk setiap orang dalam rencana-Nya yang lebih besar.