Daud memilih untuk tidak menghitung pria yang berumur dua puluh tahun ke bawah, yang menunjukkan kepercayaannya pada janji Tuhan untuk menjadikan Israel sebanyak bintang di langit. Keputusan ini menyoroti iman yang mendalam terhadap firman Tuhan dan pengakuan akan kontrol-Nya yang mutlak atas pertumbuhan dan kemakmuran bangsa. Dengan tidak menghitung yang muda, Daud mengakui bahwa berkat dan rencana Tuhan melampaui pemahaman manusia dan tidak dapat dibatasi oleh statistik semata.
Tindakan iman ini menjadi pengingat yang kuat bagi setiap orang percaya untuk mempercayai janji-janji Tuhan, bahkan ketika hasilnya tidak segera terlihat. Ini mendorong ketergantungan pada jaminan ilahi daripada perhitungan atau strategi manusia. Bagian ini menekankan pentingnya iman pada janji-janji Tuhan dan kemampuan-Nya untuk memenuhi janji tersebut pada waktu dan cara-Nya sendiri, mendorong setiap orang percaya untuk fokus pada kepercayaan spiritual daripada ukuran duniawi.